Lily Academy
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Marlene. L. Duston

Go down

Marlene. L. Duston Empty Marlene. L. Duston

Post by Marlene. L. Duston Tue Mar 02, 2010 3:06 am

Nama :Marlene Leviosa Duston
Side :Madonna
Umur :15
Tempat Tanggal Lahir :Paris, 10 May 1995
Kelas :1
Club yang diikuti : (belum tau)
Tinggi / Berat :168/52
Golongan Darah :AB
Hobi :Singing, dancing, Sport
Likes : Every kind of Berry, sweet, cake and Ayame Yuzuki
Dislikes :Yang merugikan selain karena Ayaya, cowok yang sok cool, yang mengganggu kesenangannya, immoral old man, her maid,and reptile
Personality :Sangat ceria dalam kehidupan sosialnya, suka SKSD alias Sok Kenal Sok Deket karena ingatannya tajam akan setiap orang yang pernah ia temui. Sedikit manja, tetapi tidak suka diatur karena hal inilah ia tidak suka pada pelayan dirumahnya tetapi saying sekali dengan kakaknya yang suka memanjakannya. Rapi dan fashionable itulah yang diajarkan mamanya yang seorang desainer dan menjadi gayanya. Tidak suka suasanya yang terlalu tenang, jika terlalu hening sebentar saja ia akan mencari cara untuk adanya keributan (O Ow, g selalu masalah kok). Sangat aktif, kehidupannya di Amerika sangat penuh dengan jadwal yang tersusun rapi. Sedikit sombong dan tidak mau mengalah.

Life:
Hidup bahagia bersama kedua orang tua dan kakaknya. Saat kecil ia menghabiskan hidupnya di Paris sehingga ia menguasai bahasa Perancis dan Inggris dengan baik, dan sekarang sedang mempelajari bahasa Jepang. Pindah ke New York, saat berumur 7 tahun karena ayahnya berencana mempunyai usaha di Amerika. Ayahnya sekarang adalah pemilik Studio Artists dan Rekaman terbesar di Amerika dan sering menjadi produser Album dan Film di Amerika. Sedangkan Ibunya seorang desainer baju, dulu bekerja pada D&G sampai akhirnya harus pindah dan sekarang menjadi perancang busana khusus artis. Kakak laki-lakinya lahir 2 tahun sebelumnya dan Marlene sangat menyanyanginya. Marlene menjalani home schooling selama elementary school-nya. Sehingga ia banyak memiliki waktu untuk melakukan hobbynya yang seabrek, mulai dari les piano, les balet, dan les karate.

Begitu sayangnya, kedua orang tua Marlene senang membawa Marlene ke studio mereka. Disana Marlene ditawari menjadi model, mulailah ia masuk kedalam dunia modeling. Saat Marlene diajak ke Studio, ia bertemu dengan seorang wanita muda yang bekerja di Studio ayahnya, ia seorang manager band. Wanita itu menyapanya sebentar, tetapi mata Marlene tidak bisa melepaskan pandangannya. Bukan pada wanita paruh baya itu, tetapi dengan seseorang yang ada bersamanya. Seorang anak laki-laki yang usianya lebih tua beberapa tahun dari Marlene. Wajah anak itu terpatri dengan pasti di dalam benak Marlene yang masih kecil dan belum tahu apa-apa mengenai cinta.

Mulai hari itu Marlene lebih sering ikut ayah dan ibunya ke studio. Selama di studio ia akan berkeliling mencari anak yang ditemuinya. Mencari-cari kesetiap studio yang ada, dan suatu kali ia menemukannya di studio rekaman yang sedang tidak dipakai dan melihat anak itu sedang mencoba memainkan gitar yang ada. Tidak berani menyapanya, hanya memandanginya saja dari pintu studio yang sedikit terbuka.

Semasa SMP, Marlene masuk ke sekolah elit di New York. Hidupnya seperti layaknya anak biasa yang aktif. Marlene tergolong anak yang paling muda diangkatannya, karena waktu menjalani home schooling yang terlalu cepat dan mendapat rekomendasi sekolah. Saat terakhir membereskan barang-barangnya (kira-kira kelas 2 SMP), Marlene menemukan foto yang mengingatkannya pada Ayame, teman masa kecilnya. Lalu ia meminta ayahnya untuk mencari keberadaan Ayame sekarang ini. Begitu mengetahui Ayame berada di Jepang dan bersekolah di Sekolah Asrama, Marlene bertekad untuk mengejarnya ke Jepang. Sejak saat itu ia belajar bahasa Jepang. Ibunya yang mengetahui hal ini sedikit tidak setuju, tetapi Marlene tetap berbesi keras untuk masuk SMA di Jepang. Mengetahui sekolah Ayame adalah sekolah khusus cowok, Marlene lebih merengek lagi supaya identitasnya bisa disamarkan di sekolah tersebut. Ibunya lebih tidak setuju lagi dan didukung ayahnya. Akhirnya karena paksaan dari Marlene, Ibunya menyetuji untuk menyekolahkannya di Jepang tetapi di Lily Academy yang juga sekolah Asrama dan berdekatan dengan sekolah Ayame.


Father’s name : Antonio Leviosa Duston
Mother’s name : Michel Angellia Duston
Brother’s name : Tristhan Antonio Duston
Marlene. L. Duston
Marlene. L. Duston

Posts : 3
Side : Madonna
Age : 29
Registration Date : 2010-02-27

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum