Hiraga Ayako

Nama: Hiraga Ayako
Panggilan: Ayaya (kakak pertama), Ayako (kakak kedua), Aya-chan (kakak ketiga), Hiraga-san (commonly)
Birthdate: Kitakyushu, 18 Februari 1993
H/W: 168/50
Bloodtype: AB
Kelas: II
Side: Shasta
Clubs: (niat gabung) Aikido
Hobby: bela diri, atletik, (walau ga mau mengakui) belajar bikin handicraft.
Likes: Lemon madu, aprikot, pai persik, susu, buku bagus & siaran pertandingan olahraga di TV kabel rumah.
Dislikes: Cewek cengeng, benda2 imut (sebenernya suka, tapi mati2an menyangkal), anjing.

Author's note:
Anak ini kakaknya laki-laki semua, jadinya dia cenderung bersikap seperti laki-laki. Author mohon maaf kalo ada tingkah laku ato kata-kata anak ini yang menyakiti, karena walau dia lebih sering menghindari masalah bukan ga mungkin Ayako menjadi orang yang sangat ringan tangan kalau yang dihadapinya keterlaluan.

Personality:
Judes, cuek dan jutek. Ga suka banyak bicara yang ga penting, seperti membahas soal salon atau tren-tren cewek saat ini. Ayako anak bungsu dari 4 bersaudara, dan semua kakaknya laki-laki, karenanya dia juga cenderung bersikap seperti laki-laki. Canggung menghadapi perempuan karena omongannya mudah menyakiti. Kakak-kakaknya sebenarnya khawatir dengan sikap Ayako yang seperti ini, dan bernuat untuk mendidik adik bungsu mereka untuk tampil lebih 'wanita' dan feminin. Kadang dengan cara yang membuat Ayako melayangkan satu-dua tonjokan di wajah kakak-kakaknya.

Keluarga Ayako pindah dari Kitakyushu ke Tokyo sewaktu Ayako duduk di kelas 5 SD. Keluarganya cukup simpel dan sederhana. Ayahnya (Hiraga Masanobu) seorang pekerja kantoran biasa dan ibunya (Hiraga Etsuko) membuka toko roti di rumah. Kakak pertamanya (Hiraga Takato) sudah menikah dan tinggal di luar kota, tapi terkadang masih mengunjungi rumah sebulan sekali. Kakak keduanya (Hiraga Naoto) baru saja diwisuda dan bekerja di sebuah bank, masih tinggal di rumah dan baru hendak menikah tahun depan. Kakaknya yang ketiga (Hiraga Akio) paling dekat dengan Ayako dan masih kuliah tingkat 2 di jurusan Fine Arts, dan di waktu senggang membantu ibunya mengurus toko roti bersama Ayako.

Ayako sebenarnya menyukai benda-benda imut (bagaimanapun, dia masih perempuan yang punya naluri feminin), tapi mati-matian tak mau mengakui karena takut kakak-kakaknya akan mentertawakannya, dan karena ia merasa benda-benda lucu dan imut tidak pantas untuk disandangnya. Di luaran pun Ayako lebih sering berpenampilan seperti lelaki (karena tidak mengerti fashion perempuan yang sedang in).

Walau terkesan tidak pedulian, sebenarnya Ayako orang yang bisa diandalkan dan mau mendengarkan. Saran-saran dan kata-katanya yang tajam jika seseorang menceritakan masalahnya adalah wujud perhatiannya. Ayako tidak suka berpura-pura berlembut ria, karena baginya ketegasan selalu menjadi kebijakan terbaik. Namun tak semua orang bisa menerima sifat Ayako, dan terkadang salah paham dengan kata-katanya.

Di dalam, Ayako sebenarnya anak yang baik.