Sabiene Schneider

Nama : Sabiene Schneider
Baca : Sabine (e lemah seperti dalam kata teman) Shnaider
Side : Shasta
Umur : 16 tahun
Tempat Tanggal Lahir : Munich, 20 April 1994
Kelas : 2
Club yang diikuti : Belum ada. Tapi kalau ada fashion club, dia mau.
Tinggi / Berat : 169 / 53
Golongan Darah : B
Hobi : Shopping, koleksi majalah, bikin kolase & scrapbook, mix and match baju, renang, ice skating.
Likes : Fashion, foreign cultures (especially Japan), blackforest, everything about John Galliano.
Dislikes : Makanan pedas, lepas dari barang-barang elektronik (mis : HP, laptop, dkk), anjing.
Personality : Easy-going, perhatian, kadang bawel, pilih-pilih makanan, tidak bisa hidup susah (miskin).
Ciri-ciri fisik : Rambut brunette panjang (bisa bermacam-macam model, tapi biasanya diikat di samping), mata biru.
Latar Belakang :

Asli produk Jerman. Ayah dan ibunya orang Jerman tulen. Tetapi, sejak kecil Sabiene tertarik dengan kebudayaan Jepang, karenanya, ketika ayahnya pindah tugas ke Jepang, ia merasa sangat senang. Baru beberapa bulan di Jepang, maklum kalau ia masih belum fasih berbicara bahasa Jepang dan sering menyelipkan kata-kata dalam bahasa Jerman.

Sebenarnya dia orang yang periang, easy-going, perhatian, dan ramah. Tetapi kadang bisa sangat tempramental dan tidak mau kalah. Apalagi karena di rumah dia adalah anak tunggal, sehingga seluruh harapan orang tua jatuh padanya. Kemampuan akademisnya tidak buruk, kemampuan olah raga dan seninya seimbang. Sabiene memutuskan masuk ke Shasta lantaran seragamnya yang lebih manis.

Tipe yang tidak suka memikirkan masalah, bila ada masalah, Sabiene lebih senang mengatasinya langsung saat itu sehingga tidak berlarut-larut dan tidak jadi beban pikiran. Walaupun kadang terkesan blak-blakan dan kata-katanya menusuk, sebenarnya Sabiene hanya tidak mau orang lain salah paham pada dirinya, apalagi dia orang asing di Jepang ini. Kadang ia kasar dan serampangan, tetapi di hadapan orang yang ia sayangi, Sabiene bisa berubah total menjadi orang yang lembut. Saat ini sedang menjalin long distance relationship dengan teman lamanya di Jerman, Jonathan Krieger, dan sepertinya sama sekali tidak berminat untuk membuka hati pada lelaki yang lain.

Waktu masih tinggal di Munich, Jerman, di waktu senggangnya ia menjadi seorang fashion blogger. Tapi karena kini ia tinggal di asrama (ayahnya bilang di asrama lebih aman daripada tinggal sendiri di rumah), aktivitasnya sebagai fashion blogger terpaksa berhenti. Blazer shoulder pad yang dia gunakan hampir setiap hari di sekolah adalah hadiah dari Jonathan dan blazer ini merupakan satu barang yang hampir tidak pernah lepas darinya.

Soal fashion, inspirasinya adalah John Galliano dan Coco Channel. Walaupun senang membuat baju dan menata gaya, Sabiene sepertinya tidak ada keinginan menjadi fashion designer ataupun stylist. Bahkan mungkin dia belum memikirkan akan jadi apa dia nantinya. Benar-benar orang yang tidak memikirkan beban hidup...