Blanche Etoille d'Isley

Nama : Blanche Etoille d'Isley
Side : Shasta
Kelas : I
Club yang diikuti : ....mmm..
Tempat Tanggal Lahir : Paris, 11 Juli 1995
Umur : 14 tahun
Tinggi / Berat : 153cm/42kg
Golongan Darah : AB
Ciri-ciri fisik : Tinggi badan bisa disetarakan dengan anak sekolah dasar (sedang dalam masa pertumbuhan). Tubuh kecil, ramping, dan ringan sehingga dapat bergerak dengan lincah. Kulit albino Eropa. Bentuk mata bulat dan warnanya merah terang. Rambut panjang sepunggung dan terbelah dua di ujungnya, warna putih keabu-abuan.
Hobi : Mengoleksi DVD film horor, memperhatikan perilaku orang-orang di sekitarnya, bermain gitar jenis apapun.
Likes : DVD film horor, salty caramel, gitar, sepupu lelakinya, topi.
Dislikes : saat harus mempraktekkan sikap bangsawannya, tikus.

Personality : Anak kecil Gadis yang bisa dikatakan pendiam dan tidak terlalu banyak bicara kecuali diperlukan. Lebih banyak bersikap pasif daripada aktif. Wajahnya sedikit datar dan jarang tersenyum, ekspresi masih berlaku disana. Apabila dipancing, gadis ini bisa bersikap manja layaknya anak kecil. Dibalik semua itu, Blanche adalah gadis yang baik hati dan setiakawan walaupun dia tidak menunjukkannya. Terkadang bisa semena-mena.

Saat terjun ke dunia bangsawan, sikap Blanche akan berubah 180 derajat. Langkah anggun, tutur kata halus, sikap manis, dan murah senyum akan menggantikan semua kepribadian aslinya yang semena-mena. Karena kadang-kadang semua itu membuatnya mual, gadis ini hampir tidak pernah menunjukkan perilaku tersebut saat berbaur dengan manusia normal.

Latar Belakang :
Gadis kecil bernama lengkap Blanche Etoille d'Isley (White Star from The Lost Island) ini lahir di sebuah keluarga besar yang tidak sembarangan. Bisa dibilang ia memiliki keluarga yang masuk dalam daftar yang terhormat dan terkaya di Prancis. Apalagi mereka memiliki grup orkestra sendiri, pabrik penghasil alat musik, serta beratus-ratus cabang toko yang menyebar di seluruh dunia. Kadang-kadang Cheo, begitulah ia dipanggil oleh sanak saudaranya, tidak habis pikir dengan kekayaan ini walaupun dia oke oke saja dengan semua ini.

Cheo merupakan cucu dari adik sang kepala keluarga, Axelle Gautier d'Isley, walaupun sekarang sudah digantikan oleh istrinya. Bisa dibilang Ia masih memiliki ikatan darah yang kental dengan para sepupu jauhnya. Karena berlatar belakang keluarga pemusik, Cheo harus memilih salah satu alat musik yang akan dikuasainya, dan itu adalah gitar. Neneknya sempat tidak setuju dengan pilihan Cheo karena dianggap tidak anggun dan terlalu laki-laki tetapi Cheo tetap keras kepala. Akhirnya berkat kerja keras, gadis ini dapat menguasi permainan gitar classic dan modern.

Walaupun mendapat didikan keras mengenai tata krama, perilaku, upacara minum teh, bisnis, dan segala macam halnya, Cheo tidak menggunakan semua ilmunya itu di tempat umum. Entah apa yang ada dipikirannya, Cheo menganggap semua itu berlebihan. Walaupun begitu, ia tetap berterima kasih kepada neneknya yang keras karena berkat itu kemampuan Cheo dalam bidang pendidikan dan pandangan hidup melampaui anak-anak seusianya sehingga ia dapat mempersingkat waktu belajarnya di sekolah.

Orang-orang yang baru pertama kali melihatnya tidak akan menyangka kalau Cheo adalah murid sekolah menengah atas karena tubuhnya yang mungil. Gadis ini sengaja melompat kelas agar cepat lulus sekolah karena dia beranggapan sekolah itu tidak terlalu penting dan membosankan. Di sekolahnya yang dulu, tata krama dan segala hal yang monoton dan berlebihan membuat Cheo diam-diam mual. Tidak ada hal yang seru, semuanya hanya itu-itu saja. Melihat salah satu sepupunya akan bersekolah di sekolah khusus wanita di Jepang, Cheo memutuskan untuk mengikuti jejaknya karena ingin merasakan dunia yang berbeda walaupun sepupunya itu belum tentu tahu Cheo berada di sekolah yang sama dengannya.